Parasnya akan menundukkan pandanganku dari perempuan lain.
Ringan tubuhnya tak menyulitkanku untuk menggendongnya.
Selisih usianya tak lebih dari 3 tahun denganku.
Hijabnya menjaganya dari sentuhan lelaki lain.
Rendah hatinya membuatnya mau belajar apapun & dari siapapun tanpa memandang usia atau kedewasaan orang lain.
Kelapangan hatinya dalam menerima pemberian nafkahku tanpa menuntut hal di luar kemampuanku.
Terbuka lebar mata hatinya dalam melihat kebaikan dari siapapun tanpa mengkufurinya.
Kesetiaannya dalam mengarungi samudera rumahtangga tanpa ada kata menyerah.
Keterbukaaanya hanya ia berikan kepadaku & kepada Tuhanku.
Kesadarannya bahwa ia hanya milik Tuhannya, bukan milikku apalagi milik orang tuanya. Dengan kesadaran itu, ia menyadari bahwa dengan menikah, maka berakhirlah masa baktinya kepada orang tuanya, berganti dengan masa bakti kepadaku hingga akhir nafasku.
Setelah menikah, ia habiskan sisa usianya sebagai tulang rusukku & sebagai madrasah utama bagi anak2 kami.