Tidak seperti janda, yang selalu
mendapatkan simpati dari banyak orang, yang curahan hatinya selalu didengar
bahkan sampai ditulis dalam sebuah buku best-seller. Suara hati duda hanya
Allah yang mendengar. Tak peduli apa yang ~sebenarnya~ terjadi, lelaki selalu
dijadikan sebagai tersangka dalam setiap kasus perceraian. "Wanita selalu
benar", motto itulah yang selau mereka agungkan.
Sedikit bercerita kembali tentang Si M.
Ketika ada masalah, dia justru lari ke masjid. Di depan banyak orang dia selalu
ceria dan bersemangat. Tetapi ketika dia merasa tiada seorangpun yang
melihatnya, air mata itu kembali tumpah membasahi pipinya.
“Hanya dengan mengalami penderitaan yang
samalah manusia bisa saling mengerti,” itulah motto yang selalu saya yakini. Saya
bisa merasakan kesedihan yang Si M dkk rasakan, tapi saya juga tidak ingin
terus-menerus terjebak dalam pula dudaisme ini. Memutus pola dudaisme inilah
yang kini menjadi salah satu tujuan utama dalam hidup saya. Saya ingin
mengurangi angka perceraian yang terjadi karena masalah ekonomi. Bagaimana
caranya? Tentu saja dengan membuka bisnis lalu membuka lowongan kerja.
Usai sholat isya’, saya, bapak saya dan
Bang Yudha berdiskusi tentang memilih bisnis yang hendak kami buka bersama. Ada
beberapa wacana yang sempat terlintas, seperti bisnis laundry, bisnis pisang
coklat dan bisnis seblak. Pada akhirnya, kami memutuskan untuk membuka bisnis
angkringan.
Tinggal memilih nama merek. Kami berusaha
mencari nama yang mudah diingat dan bisa mengandung do’a. Saya masih ingat,
saat itu saya izin ke toilet untuk buang air besar. Dan di toilet itulah muncul
sebuah ide. Setelah “hajat” tuntas, saya pun bergegas ke lantai utama dan
menemui keduanya. Dengan senyum mengembang, saya mengusulkan sebuah nama,
“Angkringan Paris”, singkatan dari “Pasti Laris”. Keduanya pun setuju.
Singkat cerita, pada tanggal 21 Maret
2015, Angkringan Paris pun resmi kami buka di Jalan Desa Cipadung 19, Bandung.
Dengan Angkringan Paris ini, kami berharap bisa membuka lowongan kerja
sebanyak-banyaknya, terutama untuk orang-orang yang memiliki masalah ekonomi
dalam rumahtangganya.
Karena masih merintis, tentu belum banyak
modal yang kami miliki untuk merealisasikan tujuan utama bisnis kami. Saat ini kami
baru merekrut satu orang untuk bekerja dengan kami. Tapi tak apa. Insya Allah ke
depannya kami akan memberi beberapa bonus untuk para jomblo yang telah dua tahun
bekerja dengan kami. Seperti memberikan support bagi mereka yang hendak menikah
dengan 200 box paket katering gratis, memberi makan dua kali sehari untuk pasutri,
membiayai tempat tinggal mereka, serta menaikkan gaji mereka.