Selasa, 28 April 2015

Sejarah Berdirinya Angkringan Paris



Tidak seperti janda, yang selalu mendapatkan simpati dari banyak orang, yang curahan hatinya selalu didengar bahkan sampai ditulis dalam sebuah buku best-seller. Suara hati duda hanya Allah yang mendengar. Tak peduli apa yang ~sebenarnya~ terjadi, lelaki selalu dijadikan sebagai tersangka dalam setiap kasus perceraian. "Wanita selalu benar", motto itulah yang selau mereka agungkan.

Sedikit bercerita kembali tentang Si M. Ketika ada masalah, dia justru lari ke masjid. Di depan banyak orang dia selalu ceria dan bersemangat. Tetapi ketika dia merasa tiada seorangpun yang melihatnya, air mata itu kembali tumpah membasahi pipinya.

“Hanya dengan mengalami penderitaan yang samalah manusia bisa saling mengerti,” itulah motto yang selalu saya yakini. Saya bisa merasakan kesedihan yang Si M dkk rasakan, tapi saya juga tidak ingin terus-menerus terjebak dalam pula dudaisme ini. Memutus pola dudaisme inilah yang kini menjadi salah satu tujuan utama dalam hidup saya. Saya ingin mengurangi angka perceraian yang terjadi karena masalah ekonomi. Bagaimana caranya? Tentu saja dengan membuka bisnis lalu membuka lowongan kerja.

Usai sholat isya’, saya, bapak saya dan Bang Yudha berdiskusi tentang memilih bisnis yang hendak kami buka bersama. Ada beberapa wacana yang sempat terlintas, seperti bisnis laundry, bisnis pisang coklat dan bisnis seblak. Pada akhirnya, kami memutuskan untuk membuka bisnis angkringan.

Tinggal memilih nama merek. Kami berusaha mencari nama yang mudah diingat dan bisa mengandung do’a. Saya masih ingat, saat itu saya izin ke toilet untuk buang air besar. Dan di toilet itulah muncul sebuah ide. Setelah “hajat” tuntas, saya pun bergegas ke lantai utama dan menemui keduanya. Dengan senyum mengembang, saya mengusulkan sebuah nama, “Angkringan Paris”, singkatan dari “Pasti Laris”. Keduanya pun setuju.

Singkat cerita, pada tanggal 21 Maret 2015, Angkringan Paris pun resmi kami buka di Jalan Desa Cipadung 19, Bandung. Dengan Angkringan Paris ini, kami berharap bisa membuka lowongan kerja sebanyak-banyaknya, terutama untuk orang-orang yang memiliki masalah ekonomi dalam rumahtangganya.

Karena masih merintis, tentu belum banyak modal yang kami miliki untuk merealisasikan tujuan utama bisnis kami. Saat ini kami baru merekrut satu orang untuk bekerja dengan kami. Tapi tak apa. Insya Allah ke depannya kami akan memberi beberapa bonus untuk para jomblo yang telah dua tahun bekerja dengan kami. Seperti memberikan support bagi mereka yang hendak menikah dengan 200 box paket katering gratis, memberi makan dua kali sehari untuk pasutri, membiayai tempat tinggal mereka, serta menaikkan gaji mereka.

Saya berharap dengan begitu orang-orang yang bekerja di Angkringan Paris nanti takkan mengalami penderitaan yang sama seperti yang telah saya alami. Aamiin.