Resiko menjadi pengusaha sama besarnya
dengan resiko tidak menjadi pengusaha. Anda yang tdak berani action, sama saja
membuat hidup Anda beresiko terhadap kemungkinan kesuksesan di masa mendatang.
Petualang-petualang Eropa seperti
Columbus, Vasco Da Gama, melakukan resiko terbesar dalam hidupnya untuk
menemukan sumber daya baru di daerah lain yang antah-berantah.
Saat meyakini dunia ini datar, mereka
sadar kalau masih tinggal di Eropa yang dingin, sempit dan berdarah-darah, maka
pelan-pelan mereka akan binasa. Resiko terkecil yang mereka hadapi adalah tidak
bertemu keluarga selama bertahun-tahun. Resiko terbesarnya adalah kapal karam
dihantam badai di tengah samudera dan dimakan hiu.
Kalau tidak mereka bebaskan semua resiko
yang berseliweran di kepalanya, maka mereka tidak akan pernah menemukan benua
Amerika yang kaya-raya, dan benua Australia yang makmur. Berikut dengan
koloni-koloni baru yang hingga sekarang mereka jadikan sumber untuk membuat
negaranya tetap menjadi kaya-raya.
Resiko membuat pengusaha tetap sadar dan
fokus untuk terus mencari jalan keluar terbaik. Mereka akan terus berpikir,
yang membuat otak mereka dipenuhi hormon kenikmatan. Karena ada ekspetasi
keuntungan yang bakal diperoleh di masa mendatang. Setimpal dengan resiko yang
bisa mereka kendalikan.
Tidur sekalipun memiliki resiko. Ada saja
orang yang tidur dan nggak pernah bangun lagi. Jadi mengapa takut dengan
resiko? Dekati resiko itu, tanya apa maunya? Dan Anda akan menjadi golongan
minoritas yang akan menikmati jerih-payah tadi.
Pengusaha kondang, Bob Sadino pernah
mengeluarkan kiatnya bagi calon pengusaha yang mau memulai bisnis. Menurutnya,
kebanyakan orang pada akhirnya tak memulai-mulai usaha bisnisnya walaupun sudah
memiliki modal. Nah, 3 halangan terbesar itu adalah terlalu banyak rencana,
menunggu momen yang pas, dan terakhir takut menghadapi resiko bisnis.
“Bagaimana kalau rugi, ya?”
Ternyata kiatnya simpel saja, lakukan
saja (just do it!). Mulai dulu, baru sambil jalan memikirkan rasa takutnya.
Dalam perjalanannya Anda akan belajar apa itu arti tahan banting, pantang
menyerah, otak terus bekerja mencari akal yang membuat tubuh lebih sehat dan
ikhlas.
Itu sebabnya banyak orang yang punya
uang hasil dari warisan, atau menang lotre, gagal menjadi pengusaha karena
takut menghadapi resiko bisnis. Banyak juga orang pintar yang bernilai cum
laude saat kuliah, gagal menjadi pengusaha, dan memilih menjadi karyawan
semata-mata karena terlalu banyak rencana dan ketakutan akan resiko gagal
bisnis.
Teorinya, mahasiswa cum laude hanya
beruntung saat awal-awal mulai bekerja, namun tersusul saat merasakan kebosanan
karena gajinya lambat sekali naik dibandingkan dengan pengusaha muda yang
awalnya setengah mati, namun mulai stabil setelah mampu keluar dari masa-masa sulit.
Kalau dari 10 orang hanya 2 orang saja
yang sukses menjadi pengusaha, sementara 8 orang lainnya berhasil menjadi
karyawan hebat. Anda memilih yang mana? Kalau dilihat dari peluangnya, Anda
pasti memilih yang banyak, dong. Tapi jangan salah, yang 2 orang itulah yang
mempekerjakan 8 orang tadi. Sekarang, Anda pilih yang mana?
Resiko bisnis itu banyak sekali, dan satu
per satu resiko itu bisa dikunci agar tidak merepotkan Anda nantinya ketika
mengelola bisnis yang baru mulai. Kalau bisnis Anda sudah berjalan tentu saja
lebih mudah melanjutkannya.
(Dikutip dari Buku “2 Tahun Pasti! Jadi
Milyarder”)