Sabtu, 03 Januari 2015

Please Stay With Me

(Skenario Video Clip)

Latar : Koridor dengan dinding bewarna hitam.
Alur : Hanya ada tangan vokalis yang sedang memainkan gitar akustik.
Musik : Intro

Latar : Koridor dengan dinding bewarna hitam.
Alur : Hanya ada vokalis yang sedang menyanyikan lirik sambil duduk dan memainkan gitar akustik.
Lirik : “Akankah engkau di sisiku? Mulai hilanglah harapan besarku. Tiada rasa damai lagi. Tak terlihat lagi karena tragedi.”

Latar : Ruang tamu.
Alur : Aktor figur 1 menyerahkan sepucuk surat kepada aktor utama. Aktor utama melihat surat. Dalam surat, tampak ada tulisan “Perihal: Gugat Cerai”.
Lirik : “Aku terus mengumpulkan kepingan cintaku ini. Sekali, dua kali, terus menumpukkannya.”

Latar : Jalan raya.
Alur : Sambil menerjang hujan, aktor utama mengendarai sepeda motor. Mata aktor utama tampak memerah.
Lirik : “Hanya dengan harapan untuk bertemu denganmu, air mata mengalir tanpa henti, my love!”

Latar : Koridor dengan dinding bewarna hitam.
Alur : Tampak semua personil band memainkan musik, sedangkan vokalis menyanyikan lirik.
Lirik : “Biarkan rasa kesal melayang, ke langit penuh bintang, Please stay with me.”

Latar : Koridor dengan dinding bewarna hitam.
Alur : Hanya ada vokalis yang sedang memainkan gitar akustik.
Musik : Back to intro.

Latar : Kamar tidur.
Alur : Flashback ke masa lalu. Aktor utama melihat aktris utama tengah berdiam diri dan bersikap dingin. Dengan halus, aktor utama bertanya, “Kamu kenapa?” Aktris utama tetap diam lalu memalingkan mukanya.
Lirik : “Aku kan mampu bertahan, tapi janganlah dirimu acuhkan. Suatu saat kata-kata, kan berubah menjadi nyata.”

Latar : Kamar tidur.
Alur : Masih dalam flashback. Aktor utama terus mendesak aktris utama untuk berbicara, tapi aktris utama bergeming. Sesuai liriknya, dengan mata yang tampak memerah dan berkaca-kaca, aktor utama berkata, “Jelaskanlah padaku.”
Lirik : “Bakat yang tak didengar lagi, tak bisa berakhir seperti mimpi. Sekali, dua kali, jelaskanlah padaku.”

Latar : Ruang tunggu.
Alur : Aktor utama memandang aktris utama yang duduk di seberangnya. Aktris utama sama sekali tidak menoleh ke arahnya. Mata aktor utama memerah dan berkaca-kaca.
Lirik : “Akankah kau terluka jika aku merindukanmu, meskipun dengan menangis tersedu, my love?”

Latar : Ruang tunggu.
Alur : Aktris utama menyalami dan mencium tangan aktor figur 2 (berperan sebagai ayah aktor utama). Aktor utama berdiri di samping aktor figur 2 sambil membawa sepucuk surat. Ketika aktor utama hendak menyerahkan surat itu kepada aktris utama, aktris utama tidak menghiraukannya dan berpaling darinya. Air mata aktor utama pun tumpah membasahi pipinya.
Lirik : “Tiap kali bertemu, kau semakin berharga bagiku. Please stay with me.”

Latar : Ruang mediasi.
Alur : Aktor utama dan aktris utama duduk berhadapan di kedua kutub meja. Aktor figur 3 (berperan sebagai mediator) duduk di antara keduanya. Aktris utama berbicara dan menatap ke arah aktor figur 3. Aktor utama memandangi aktris utama lalu menunduk. Aktor utama memejamkan mata dan air matanya pun tumpah.
Lirik : “Ku ingin mengenalmu. Ku ingin mendengar suaramu. Kesedihanku membingungkanku. Sungguh rapuh.”

Latar : Koridor dengan dinding bewarna hitam.
Alur : Setelah keluar dari ruang mediasi, aktor utama langsung memegang telapak tangan kanan aktris utama yang tengah berada di depannya, berusaha untuk menghentikan langkahnya. Keduanya pun berhenti berjalan. Aktris utama tetap menghadap ke depan. Sambil menangis, aktor utama menyanyikan lirik.
Lirik : “Hanya dengan harapan untuk bertemu denganmu, air mata mengalir tanpa henti, my love! Biarkan rasa kesal melayang, ke langit penuh bintang, Please stay with me.”

Latar : Koridor dengan dinding bewarna hitam.
Alur : Aktris utama melepaskan tangan kanannya dari genggaman aktor utama dan melangkah pergi meninggalkannya.

Latar : Koridor dengan dinding bewarna hitam.
Alur : Tampak semua personil band memainkan musik, sedangkan vokalis menyanyikan lirik.
Lirik : “Akankah kau terluka jika aku merindukanmu, meskipun dengan menangis tersedu, my love? Tiap kali bertemu, kau semakin berharga bagiku. Please stay with me.”

Latar : Ruang sidang.
Alur : Perlahan-lahan, selain aktor utama, semua penghuni ruangan mulai menghilang. Mulai dari aktor figur 4, 5, 6 (berperan sebagai hakim 1, 2, 3), lalu aktor figur 2 dan 7 (berperan sebagai kedua saksi) menghilang, terakhir aktris utama yang duduk di sisi seberang aktor utama pun menghilang. Tinggal aktor utama yang duduk seorang diri sambil menunduk. Ruangan pun menjadi gelap.
Musik : Outro

**********

(Lyric + Chord)

Intro : C G 2x

C G
Akankah engkau di sisiku?
Am G
Mulai hilanglah harapan besarku.
C G
Tiada rasa damai lagi.
Am D G
Tak terlihat lagi karena tragedi.

Am C
Aku terus mengumpulkan kepingan cintaku ini.
Em D C G
Sekali, dua kali, terus menumpukkannya.

C D Bm Em
Hanya dengan harapan untuk bertemu denganmu,
Am D Bm B
air mata mengalir tanpa henti, my love!
C D Bm
Biarkan rasa kesal melayang,
Em Am
ke langit penuh bintang,
D C
Please stay with me.

C G
Aku kan mampu bertahan,
Am G
tapi janganlah dirimu acuhkan.
C G
Suatu saat kata-kata,
Am D G
kan berubah menjadi nyata.

Am
Bakat yang tak didengar lagi,
C
tak bisa berakhir seperti mimpi.
Em D C G
Sekali, dua kali, jelaskanlah padaku.

C D Bm Em Am
Akankah kau terluka jika aku merindukanmu,
D Bm B
meskipun dengan menangis tersedu, my love?
C D Bm Em Am
Tiap kali bertemu, kau semakin berharga bagiku.
D C
Please stay with me.

F#m D
Ku ingin mengenalmu.
F#m D
Ku ingin mendengar suaramu.
G G
Kesedihanku membingungkanku.
A B
Sungguh rapuh.

C D Bm Em
Hanya dengan harapan untuk bertemu denganmu,
Am D Bm B
air mata mengalir tanpa henti, my love!
C D Bm
Biarkan rasa kesal melayang,
Em Am
ke langit penuh bintang,
D C
Please stay with me.

C D Bm Em Am
Akankah kau terluka jika aku merindukanmu,
D Bm B
meskipun dengan menangis tersedu, my love?
C D Bm Em Am
Tiap kali bertemu, kau semakin berharga bagiku.
D C
Please stay with me.

Outro: C G 4x

Posted on by Azam Pbk in