(Skenario Video Clip)
Latar : Taman Bungkul, Surabaya.
Alur : Hanya ada tangan vokalis yang sedang
memainkan gitar akustik.
Musik : Intro.
Latar : Taman Bungkul, Surabaya.
Alur : Hanya ada vokalis yang sedang duduk di
bangku taman, beryanyi dan memainkan gitar akustik.
Lirik : “Dalam riuh festival, di akhir bulan
yang dipenuhi dengan insan.”
Latar : Taman Bungkul, Surabaya.
Alur : Aktor (diperankan oleh vokalis) dan
aktris berjalan di taman. Aktris memakai Yukata (semacam kimono), sepasang geta
(sandal kayu khas Jepang) dan khimar besar. Kedua tangan aktris memeluk erat
lengan kiri aktor.
Lirik : “Kau pakai yukata dan sepasang geta,
timbul suara, membisingkan.”
Latar : Taman Bungkul, Surabaya.
Alur : Aktor dan aktris duduk di bangku taman.
Aktor menyuapi sebatang sate kerang kepada aktris, sedangkan aktris membuka
mulutnya sambil menatap aktor. Tiba-tiba belasan kembang api berterbangan di
depan mereka.
Lirik : “Kala saling menatap, ribuan kembang
api pun terbang ke angkasa.”
Latar : Taman Bungkul, Surabaya.
Alur : Aktor memandangi wajah aktris dari
samping, sedangkan aktris menatap kembang api yang berterbangan dengan mata
yang berbinar-binar. Lalu perlahan-lahan aktris menghilang.
Lirik : “Diam-diam ku memandangi wajahmu
yang terpukau menatapnya.”
Latar : Taman Bungkul, Surabaya.
Alur : Hanya ada vokalis yang sedang duduk di
bangku taman, beryanyi dan memainkan gitar akustik.
Lirik : “Mungkinkah akan lebih mudah jika ku
membencimu?”
Latar : Taman Bungkul, Surabaya.
Alur : Setelah menyadari bahwa aktris yang
duduk di samping kirinya hanyalah bayangan dari masa lalu, aktor pun
menundukkan kepalanya, menatap sebatang sate kerang yang dipegangnya. Lalu
setetes air mata jatuh ke sate tersebut.
Lirik : “Tapi hari ini, kenangan ini, aku
yakin kan terus mengingatmu.”
Latar : Taman Bungkul, Surabaya.
Alur : Hanya ada vokalis yang sedang duduk di
bangku taman, beryanyi dan memainkan gitar akustik.
Lirik : “Entah rasa ini, akankah lebih baik?
Meski takkan bertemu kembali. Ku ingin, ku ingin melihatmu. Kini pun ku masih,
memikirkan kala kau bersamaku.”
Latar : Taman Bungkul, Surabaya.
Alur : Vokalis duduk di bangku taman dan
memainkan gitar akustik. Gitaris dan Bassis duduk di kanan-kiri vokalis dan
memainkan alat musik masing-masing. Drumer berada di belakang ketiganya dan
memainkan drum.
Musik : Intro
Latar : Taman Bungkul, Surabaya.
Alur : Setelah berjalan cepat, aktor dan
aktris duduk di bangku taman sambil terengah-engah.
Lirik : “Kala sedikit lelah, kita duduk
berdua di bangku tepi jalan.”
Latar : Taman Bungkul, Surabaya.
Alur : Tampak tiga orang (diperankan oleh
gitaris, bassis dan drumer) sedang mengamen di hadapan pasangan yang tak jauh
dari tempat aktor dan aktris berada. Tanpa menyadari keberadaan pengamen itu,
aktor menatap ke depan dan berkata, “Merdu ya suaranya?” Sambil menunjuk ke
arah pengamen, aktris menjawab, “Mas, mereka datang lagi.” Aktor menoleh ke
arah pengamen dan bergumam, “Wah, mereka tak menyerah.” Aktris bertanya, ”Pindah
lagi?” Aktor dan aktris pun berdiri dan melangkah pergi sambil meringis.
Lirik : “Mendengar alunan dari kejauhan,
suara senar pun bergema. Mahkota yang kau pakai, semakin besar di langit penuh
dengan bintang. Musim panas pun segera berakhir, terasa lebih menyakitkan.”
Latar : Taman Bungkul, Surabaya.
Alur : Setelah berjalan cepat, aktor dan
aktris duduk di bangku taman, menatap ke langit sambil terengah-engah.
Lirik : “Menerbangkan hati yang kacau, jauh
ke angkasa.”
Latar : Taman Bungkul, Surabaya.
Alur : Setelah saling memandang, aktor dan
aktris tertawa.
Lirik : “Aha-ha-ha, kita tertawa.”
Latar : Taman Bungkul, Surabaya.
Alur : Setelah tawa reda, aktor menatap ke
depan dan berkata, “Ai shi teru yo” (Aku mencintaimu).
Lirik : “I said, I love you.”
Latar : Taman Bungkul, Surabaya.
Alur : Secara spontan, aktris mencium pipi
kiri aktor dalam sekejap. Mata aktor pun terbelalak karena terkejut. Tiba-tiba tubuh
aktris pecah dan menghilang.
Lirik : “And you kiss my cheek.”
Latar : Taman Bungkul, Surabaya.
Alur : Setelah menyadari bahwa aktris yang
duduk di samping kirinya hanyalah bayangan dari masa lalu, aktor pun
menundukkan kepalanya, menatap sebatang sate kerang yang dipegangnya. Lalu dua
tetes air mata jatuh ke sate tersebut.
Lirik : “Ingin ku lupakan segalanya
tentangmu. Sungguh menyiksa hatiku.”
Latar : Taman Bungkul, Surabaya.
Alur : Vokalis duduk di bangku taman sambil
bernyanyi dan memainkan gitar akustik. Gitaris dan Bassis duduk di kanan-kiri
vokalis dan memainkan alat musik masing-masing. Drumer berada di belakang
ketiganya dan memainkan drum.
Lirik : “Mengapa dulu kita bertemu?”
Latar : Taman Bungkul, Surabaya.
Alur : Aktor utama memejamkan mata. Ia
membayangkan saat aktris duduk di samping kirinya. Aktris menyandarkan
kepalanya ke bahu kiri aktor.
Lirik : “Setiap terpejam, ini seperti kau
masih di sisiku.”
Latar : Taman Bungkul, Surabaya.
Alur : Vokalis duduk di bangku taman sambil
bernyanyi dan memainkan gitar akustik. Gitaris dan Bassis duduk di kanan-kiri
vokalis dan memainkan alat musik masing-masing. Drumer berada di belakang
ketiganya dan memainkan drum.
Lirik : “Desah manismu membuaiku. Membuatku
makin jatuh cinta kepadamu. Dengan suaramu, tatapan sayumu. Sebelum ku sadari,
waktu pun telah berlalu. Tapi mengapa ku membayangkan kenanganmu?”
Latar : Taman Bungkul, Surabaya.
Alur : Aktor menatap kembang api yang
berterbangan di langit.
Lirik : “Kini ku menatap kembang api
sendiri.”
Latar : Taman Bungkul, Surabaya.
Alur : Air mata meleleh dari kedua mata aktor
dan membasahi pipi.
Lirik : “Mencipta luka dalam di hati.”
Latar : Taman Bungkul, Surabaya.
Alur : Vokalis duduk di bangku taman sambil
bernyanyi dan memainkan gitar akustik. Gitaris dan Bassis duduk di kanan-kiri
vokalis dan memainkan alat musik masing-masing. Drumer berada di belakang
ketiganya dan memainkan drum.
Lirik : “Segera musim baru kan tiba. Segera
kan tiba.”
Latar : Taman Bungkul, Surabaya.
Alur : Hanya ada vokalis yang sedang duduk di
bangku taman, beryanyi dan memainkan gitar akustik.
Lirik : “Ku kan memandang kembang api
denganmu. Sekarang ku masih, menunggu hari itu.”
Latar : Taman Bungkul, Surabaya.
Alur : Aktor berdiri dan melangkah pergi
meninggalkan bangku taman .
Musik : Outro
**********
(Lyric + Chord)
Intro : G D Em Am7 D7
G D Em Am7 C Dalam riuh festival, di akhir bulan yang dipenuhi dengan insan.
G D Em Am7 C Dalam riuh festival, di akhir bulan yang dipenuhi dengan insan.
D7 Em G Am7 C D7
Kau pakai yukata dan sepasang geta, timbul
suara, membisingkan.
G D Em Am7 C
Kala saling menatap, ribuan kembang api pun
terbang ke angkasa.
D7 Em G C D7 G
Diam-diam ku memandangi wajahmu yang terpukau
menatapnya.
C D7 G Am7 C
Mungkinkah akan lebih mudah jika ku membencimu?
Em D Am7 C D7 B7
Tapi hari ini, kenangan ini, aku yakin kan
terus mengingatmu.
G D Em
Entah rasa ini, akankah lebih baik?
C D7 G
Meski takkan bertemu kembali.
D Em
Ku ingin, ku ingin melihatmu.
Am7 C D7 G
Kini pun ku masih, memikirkan kala kau
bersamaku.
Intro : G D Em Am7 D7 G
D Em Am7 C
Kala sedikit lelah, kita duduk berdua di bangku
tepi jalan.
D7 Em G Am7 C D7
Mendengar alunan dari kejauhan, suara senar pun
bergema.
G D Em Am7 C
Mahkota yang kau pakai, semakin besar di langit
penuh dengan bintang.
D7 Em G C D7 G
Musim panas pun segera berakhir, terasa lebih
menyakitkan.
C D7 G Am7 C
Menerbangkan hati yang kacau, jauh ke angkasa.
Em G Am7
“Aha-ha-ha”, kita tertawa.
C
I said, “I love you”.
D7 B7
And you kissed my cheek.
G D Em
Ingin ku lupakan segalanya tentangmu.
C D7
Sungguh menyiksa hatiku.
G D Em
Mengapa dulu kita bertemu?
Am7 C D7 G
Setiap terpejam, ini seperti kau masih di sisiku.
Am7 D7 Em
Desah manismu membuaiku.
D Am7 D7
Membuatku makin jatuh cinta kepadamu
G D Am7
Dengan suaramu, tatapan sayumu.
D7 Em G
Sebelum ku sadari, waktu pun telah berlalu.
Em Am7 C D7
Tapi mengapa ku membayangkan kenanganmu?
A B7 Em
Kini ku menatap kembang api sendiri.
C D7
Mencipta luka dalam di hati.
G B7 Em
Segera musim baru kan tiba.
Am7
Segera kan tiba.
C D7
Ku kan memandang kembang api denganmu.
C D7 G
Sekarang ku masih, menunggu hari itu.
Outro : G D Em Am7 D7 G